Jumat, 21 Maret 2014

Dia

Ditengah hujan ini aku kembali putar ingatan masalalu, masalalu yang katanya kamu kangen tapi kita sadar gak akan terulang. Walaupun terulang rasanya pasti beda. Kenapa beda ? ya pasti beda lah. Aku dan kamu sekarang juga sudah beda, mau disamakan lagi tapi belum saatnya :)

Pagi ini terasa beda, semua perdebatan kita semalam buat aku dan kamu bersikap dingin. Perdebatan yang seharusnya gak perlu di perpanjang sampai dengan pagi ini yang justru ngerusak hari kita. Bikin gak mood kan, huft. Ujung-ujungnya aku minta maaf, karena kalah dalam perdebatan ini. Perdebatan yang sama sekali gak di harapkan , makanya mau cepat diselesaikan, yah dengan mengalah. Perdebatan tentang 'Dia' yang kamu tidak mau jika aku usik dia, bicarakan dia, atau pikirkan dia. Dia yang sempat singgah di hatimu saat aku tidak di sampingmu. Bagaimana aku tidak membenci dia jika dia yang mengambil hatimu selama beberapa bulan dan membuat aku tak terlihat. Bagaimana aku tak bicarakan dia jika kamu terus beri dia perhatian lebih di bandingkan aku. Bagaimana aku tidak memikirkan dia jika dia yang buat senyummu semakin mengembang setiap harinya. Semuanya bukan lagi karena aku, tapi dia.

Cukup satu 'Dia' yang merusak kita, jangan ada lagi Dia yang lain. Aku pasti pergi jika ada Dia yang lain. Luntur sudah kepercayaanku terhadapmu jangan buat semakin keruh sampai akhirnya tidak ada satupun kata sayang yang bisa kupercaya dari mulutmu

Untukmu wanita bermata elang
Yang mudah jatuh cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.